Walaupun delay dan begitu tiba di bandara Sultan Hasanudin, yang dengan new look futuristiknya, lgsg cabut ke Toraja serta pegel selama 8 jam, tapi memanglah ga sia-sia gw menanti dengan sabar and almost forget selama hampir 8 bln. And today is the day.
Toraja adalah one of my desire local destinations selain Ujung Genteng, Bukit Tinggi dan Bunaken, dan P.Rote, dan Raja Ampat (lohhh koq jadi banyak??), yang gw yakin gw bakalan satisfied and excited through it, se nggak enak-ga enaknya.
Gw selalu get lucky ketika bepergian sesuai list desire destination tadi. Entah dengan teman seperjalanan yang 'gila' maupun dapet event yang serba kebetulan. Salah satunya adalah hujannnnn. Horeeeeee........Ga bisa kemana mana dong secara tempat-tempat yang mau dikunjungi semua serba outdoor. Untung Tuhan mengerti bahwa gw sudah berusaha keras menahan sabar baik ngumpulin harta maupun pegel pantat untuk kesini. Maka diijinkannya matahari bersinar jam 10 dan diijinkannya pula gw melihat salah satu dari rangkaian upacara adat Rambu Solo', setelah sebelum pergi mendapat info bahwa funeral ceremony yang kesohor itu cuma ada di bulan-bulan tertentu plus klaim bhw kepergian gw kali ini 'ga timing'.
OK. Ga cuma itu gw pun mendapat new exciting experience ketika menyaksikan Ma' pasi Laga Tedong alias adu kerbau.... dan ikut baku taruh :DD.. Ga lah mana mampu gw berjudai (judi boo) senilai 80jt, cash and carry pula!!gubrag.
Udah gede lagak bikin daftar destination sampai 2 lembar dan tentu saja ga kesampaian secara kelamaan bernarcis di suatu tempat (masalahnya salah satu teman gw narcis akut...piss,bak!). But, terbayarkan just because kita juga jadi "welcoming" tamu tak diundang di acara Rambu Tuka'. . See? How lucky I am dalam satu kesempatan berkunjung bisa menyaksikan 2 upacara adat tertinggi suku Toraja.
Kabupaten Toraja merupakan daerah pegunungan di utara propinsi Sulawesi Selatan, dimana mayoritas penduduknya beragama nasrani dan bermata pencaharian sebagai petani sehingga tidaklah mengherankan sejauh mata memandang dihampir setiap sudut kota , hamparan sawah hijau dengan gradasi kuning layaknya permadani yang sengaja dihamparkan untuk menghantarkan mereka ke rumah Tuhan, plus jajaran Tongkonan (rumah adat) dengan partner setianya si lumbung padi atau dalam bahasa Toraja disebut Alang. What amazing paints I see.