Setelah sekian banyak mengcancel terus jalan bareng mas teguh, akhirnya setelah diiming-imingi just One Day Short Trip dan lokasinya ga jauh dari Jakarta, kita JB juga ke Banten.This is my first trip with komunitas pengelana a.k.a Penulis Pengelana, teman-teman yang mengikuti kelas Travel Writing. Starting udah agak siang langsung ke tujuan pertama Keraton Kaibon..
Keraton Kaibon, dibangun menyusul dihancur-leburkannya Keraton Surosowan oleh colonial Belanda pada awal tahun 1816. Keraton yang dibangun oleh sultan ke -21 kerajaan Banten untuk ibundanya ini, meskipun saat ini dikelilingi pemukiman penduduk yang makin padat namun tetap di jaga sebagai situs cagar budaya. Pintu gerbang atau gapuranya yang berjumlah cukup banyak, masih tersisa agak utuh. Waktu turun dari mobil agak-agak ga tertarik karena hanya sebuah lapangan dengan bekas-bekas bangunan runtuh yang menyembul..tapi ketika sudah berada di dalam ternyata tempat ini recomended buat foto prewed..:D..yang automatically of course tempat narcis...
Kunjungan berikutnya adalah ke Vihara Avalokitesvara. Vihara ini di bangun atas inisiatif Sunan Gunung Jati karena melihat banyaknya perantau yang datang dari cina untuk beribadat. Bagi masyarakat Banten sendiri, sebagai daerah dengan mayoritas masyarakat muslim, bangunan vihara ini tidak hanya sekedar menjadi bangunan bersejarah ataupun tempat beribadat tetapi juga menunjukan keharmonisan yang ada antara umat beragama. Sejarah juga mencatat bahwa pada peristiwa letusan Gunung Krakatau thn 1883 yang meluluhlantakan seluruh wilayah Banten, vihara ini menjadi satu-satunya bangunan yang tetap berdiri kokoh dan menjadi tempat perlindungan bagi penduduk pada saat itu. Karena itulah masyarakat Budha percaya dengan berdoa di sini akan mendapat keselamatan selain letaknya yang jauh dari keramaian kota sehingga suasananya mendukung untuk beribadah secara khusyuk.
Perjalanan dilanjutkan ke makam Belanda..btw sebenernya diriku lupa tempat ini namanya apa, kayaknya bagian dari Benteng Speelwijk, karena saya lebih tertarik pada deretan pepohonan yang besar dan berwarna abu-abu yang berjejer di pinggirannya, meskipun pohon ini mengeluarkan bau dan getah tapi di kepala udah menari-nari tempat ini bagus buat di capture meskipun agak-agak smelly cat...:P
Mengunjungi Masjid Agung Banten Lama seolah kita diajak untuk menyusuri sejarah perkembangan Islam di tanah Jawa. Menara Mesjid ini konon dirancang oleh warga keturunan Tionghoa. Namun ada juga yang mengatakan bahwa ini adalah rancangan pendatang asal Portugis yang kemudian menjadi mualaf. Mesjid ini sangat unik karena memiliki 6 buah pintu yang melambangkan rukun Imam dengan pintu masuk yang sengaja di buat pendek agar umat merunduk ketika memasukinya, sebagai simbol ketundukan manusia kepada penciptanya.Mesjid Agung Banten Lama sering kali di kunjungi oleh para peziarah baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Berkunjung ke Banten Lama selain menelusuri sejarah juga membuat miris seandainya sekarang ini harmonisasi antar agama tetap ada seperti dulu...
Maaf kalau kebanyakan foto narcis secara mostly mas Teguh yang taken this picture..hehehe..
note : rute menuju ke Banten Lama dari jakarta adalah masuk tol jakarta- merak, keluar di serang Timur berbelok ke kanan ke arah kota Serang ada plang tulisannya Banten Lama.(..hadohhh...gini ni akibat tidur aja di jalan.).
14 comments:
fotonya lucu2 ken, kapan kita ke sana lagi... :) :)
Banyakan foto narcis ya, san??hahaha. Yuk yak yuk ahh ke sini lagi. Dan tujuannya tetap foto narcis hehehe.
Wah... akhirnya di-upload juga. Ihiiiy...
hahaha..setelah sekian lama....
love the persons :DD
(especially the one who's still single)
lah akyu di mana??
koq gak ada?
hohhhhhhhhhh....kirain love the wall...!!berarti aku ga included :P
dirimu khan waktu itu lagi jadi "desperate fotographer" karena sibuk melayani permintaan narcis...hahaha
ih gak ngajak2 hehe
cie cie ... ehem
settttttttttttttttttttt.......
settttttttttttttttttttt.......................
ga ada yang "bening2" coy di marii...hahaha
wakakaka, kan mo motret yg laen cuy ...hehe
Post a Comment