(For GetAway! Magazine - December'13)
Bagi mereka yang tinggal di negara yang mayoritas menganut
ajaran Buddha seperti Thailand, Myanmar atau Kamboja hal ini merupakan
pemandangan yang biasa di pagi hari. Ritual ini disebut Pindapata, berasal dari
kata Pinda yang berarti gumpalan/bongkahan
makanan dan Pata yang berarti
dijatuhkan. Sehingga dapat diartikan bahwa Pindapata adalah ritual memberi (oleh
penduduk) & menerima (bagi bhikku) makanan yang ditaruh ke dalam mangkuk. Para
bhikkhu hanya diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan antara fajar hingga 12
siang sehingga mereka selalu melakukan pindapata di pagi hari. Ritual tersebut sudah dilakukan dari jaman
dahulu kala, dimulai ketika Buddha berkata bahwa biarawan dan biarawati tidak perlu
memasak atau menyimpan makanan mereka sendiri dalam rangka untuk
menyederhanakan kehidupan monastik dan untuk memperkaya kehidupan spiritual
orang-orang awam.
“Ayu, Yanno, Sukham,
Balam” terdengar lirih sang bhikku mengucapkan doa, yang artinya semoga panjang
umur, elok, bahagia dan kuat. Tanpa memandang kepada penderma kedua bhikku
menutup kembali mangkuk dengan jubahnya. Dengan tenang, penuh perhatian dan
tampak penuh pengendalian diri perlahan mereka kembali menyusuri jalan. Mereka sesekali berhenti di rumah yang lain
tanpa memandang kondisi bangunan, baik atau buruk. Di belakang saya tampak
beberapa bhikku yang juga melakukan kegiatan yang sama.
Filosofi dari kegiatan ini adalah proses saling memberi dan
menerima baik untuk bhikku maupun umat. Bagi umat Budhha dengan ber-pindapata
akan membawa kebahagiaan baik dalam kehidupan saat ini maupun dikehidupan
berikutnya karena dengan demikian mereka telah melakukan Dhammadana (ajaran Buddha) yang paling tinggi. Sementara bagi para
bhikku sendiri dengan menerima kebutuhan pokok hidupnya dari umat, mereka
memberi kesempatan bagi umat untuk
berbuat kebaikan disamping bhikku sendiri dapat menjalankan kewajibannya untuk
membimbing dan mengarahkan umatnya ke jalan kebaikan.
Ada
kalimat yang saya suka dari ajaran sang Buddha, “ Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta”. Semoga semua mahluk berbahagia.
No comments:
Post a Comment