Tuesday, May 6, 2008

Trying to find love at Kemaro Island, South Sumatra...




"Kemaro Island is one of tourism place in Palembang (South Sumatra). Now with Cap Go Mee (chinese culture) some people make Kemaro Island one place to celebrate Cap Go Mee days. Kemaro Island one place of praying center for Buddhist. Every Chinese day's moment always celebrate in Kemaro Island. This small island is a couple of kilometres downstream from the city centre. It is home to a large Bhuddist temple and the grave of a Chinese princess. Legend has it that the princess was sent from China to marry the King Of Srivijaya but when she arrived on the island with the dowry of ceramic pots, the king expected them to be filled wit gold and precious stones. Upon inspection the king found only preserved food and became angry. The princess jumped off a cliff in fear for her life. To keep reach this area must be using a boat, or ship. "

Sesuai dengan motto..”while working while everything” maka waktu monitoring ke palembang kemaren itu, do everythingnya gw lakukan dengan menyeberang ke Pulau Kemaro yang terletak di bagian hilir Sungai Musi. Pulau Kemaro memiliki arti pulau yang tidak pernah tergenang air. Untuk pergi ke Pulau Kemaro kita dapat menggunakan kendaraan transportasi air berupa ketek ataupun speedboat dan memakan waktu kurang lebih 1 jam pp, dengan basenya dari jembatan Ampera atau BKB. Kalo naik speedboat mungkin lebih cepat tapi ga bisa menikmati pemandangan. Agak kaget – kaget waktu ketek yang kita tumpangi ngisi bensin dulu di spbu yang mengambang. Di Pulau yang luasnya sekitar 5 ha ini terdapat satu bangunan klenteng utama,dan pagoda besar yang masih dalam tahap pembuatan yang di kelilingi oleh pohon – pohon yang rindang. Perayaan Cap Go Meh yang khas di rayakan di pulau ini dan bukan hanya dihadiri oleh mereka yang berasal dari Indonesia. Para penganut Tridharma, Budha, dan Kong Hu Cu yang berasal dari mancanegara pun hadir di pulau ini .Legenda mengenai terbentuknya Pulau Kemaro adalah pada jaman dulu ada seorang Pangeran dari Negeri Cina, Tan Bun An, menikahi seorang putri Raja Palembang, Siti Fatimah. Jadi ceritanya si pangeran itu bunuh diri ke sungai musi lah untuk membuktikan cintanya kepada si putri...(uhh,,to twit..). makanya di pulau itu juga ada sebuah pohon yang cabangnya sangat unik yaitu menyerupai tiang dan daunnya tumbuh melebar keatas sehingga bila dilihat dari kejauhan tampak seperti bentuk heart..Cuma berhubung gw ga peka ya tetap aja keliatannya..emm..enak nih panas2 gini berteduh dibawah pohon rindang…halah..

7 comments:

Iken Margaretha said...

kok jadi kayak di dufan...?..hehehe

Iken Margaretha said...

gw suka banget foto ini...

Iken Margaretha said...

aih matiii....

francesca ken said...

ini emang di dufan...

diki hendarsyah said...

waw..berpetualang terus, gw jadi ngiri nih. good luck !

Ignatius Tyok said...

duh indahnya....
mesti bikin yg kayak gini nih, kebetulan saya punya target, tp lokasinya di semarang :)

francesca ken said...

maksudnya target apa nih? target bikin? or target menyambangi bangunan yang kayak gini? yang eye catching ya kalo bikin di semarang...soalnya kalo ke semarang aku cuma fokus ke pandanaran aja..hehehe...