Wednesday, October 29, 2008

Menatap Tuhan di Sendangsono, dekat Yogyakarta



Saya ingin berdoa sambil menatapMu, Tuhan...
dan menemuimu kapan saja tanpa ada batasan waktu
dan tanpa ada jadwal seperti mengunjungi orang sakit
Saya ingin datang kepadaMu
meskipun dengan pakaian yang akan diunderestimate di hotel berbintang
karena jika Engkau saja mau menerimaku tanpa syarat
Untuk apa saya harus menerima orang lain dengan syarat?



(Sendang Sono merupakan tempat ziarah umat Katholik yang terletak di desa Banjoroyo, Kab. Kulon Progo, Yogyakarta dan ramai dikunjungi pada bulan Mei dan October)

Smell the Orchid at Sanggu, Central Kalimantan

Desa Sanggu yang terletak di kecamatan Dusun Selatan, kabupaten Buntok, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, merupakan Desa wisata dimana sebagian besar penduduknya membudidayakan anggrek sebagai komoditas. Hampir diseluruh rumah penduduk terdapat deretan tanaman anggrek yang disusun dengan rapi. Di Desa ini terdapat Sungai Air Hitam (dengan ekosistem air hitamnya) dan mempunyai dua danau yang dipisahkan oleh daratan kecil, yang airnya berwarna coklat seperti teh pekat. Danaunya sendiri sangat khas yaitu penuh dengan bunga bakung yang ditumbuhi anggrek pensil.



Diving Sanghiang




Pulau Sanghiang terletak sekitar 10km dari Anyer , Propinsi Banten . Pulau ini, dapat dicapai dengan boat yang bisa kita sewa dengan harga yang lumayan waktu itu kita sewa 2,5jt PP dan memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Dengan luas kurang lebih 780HA, pulau Sanghiang -atau Sangyang -sekarang tidak lagi memiliki pantai karena pasirnya habis dikeruk dan hutan mangrovenya (bakau) habis dibabat. Ini merupakan pengerusakan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang diberi ijin oleh Departemen Kehutanan untuk mengelola Taman Wisata Alam setelah status cagar alam pulau tersebut dicabut. Namun yang terlhat malahan penghancuran terumbu karang (coral reef), hutan bakau (mangrove), laguna dan pengerukan pasir di pinggir pantai yang mengakibatkan pulau ini tidak lagi memiliki pantai yang landai.
Pulau yang terletak di selat Sunda ini dahulu juga merupakan volcanic island, thats why letaknya satu komplek dengan Krakatau yang masih aktif sampai sekarang. Saat ini Pulau Sanghiang mencoba mencari perhatian dengan keindahan dasar lautnya buat yang mau snorkling. Ada beberapa tempat dimana kita masih bisa liat ikan warna warni..
Jangan lupa bawa persediaan makanan dan minum kalo kita berniat ke sini karena ga ada warung..trus kalo rencana PP sebaiknya berangkatnya jangan terlalu siang karena kalau sudah sore ombaknya besar. rugi dong udah nyewa boat mahal-mahal cuma sebentar disana..btw, kalo beruntung along the way kesana kita bisa liat lumba-lumba..and i am the lucky one.

Between Cap Go Me and Kemaro Island...



An old chinese festive, celebrating the "Cap Go Me" is a surprising festival, hundred thousand people were participating this event. A week after the Chinese New Year, the Cap Go Me is celebrated. Kemaro Island is one of tourism place in Palembang (South Sumatra). Now with Cap Go Mee (chinese culture) some people make Kemaro Island one place to celebrate Cap Go Mee days. Kemaro Island one place of praying center for Buddhist. Every Chinese day's moment always celebrate in Kemaro Island. This small island is a couple of kilometres downstream from the city centre. It is home to a large Bhuddist temple and the grave of a Chinese princess. Legend has it that the princess was sent from China to marry the King Of Srivijaya but when she arrived on the island with the dowry of ceramic pots, the king expected them to be filled wit gold and precious stones. Upon inspection the king found only preserved food and became angry. The princess jumped off a cliff in fear for her life.
How to get there?
Kemaro Island can be reach by boat from Benteng Kuto Besak and we pay Rp.20.000 /person or Rp.150.000/boat. during 1 hour the boat will also bring us to the trip along Musi River.

Tuesday, October 28, 2008

Finally We're Free....




(prolog : ga juga sebenernya. kalau ga ada yang ngambek mungkin kita masih akan meeting along retreat kali ini setelah hampir 2 minggu mata selalu harus menatap in focus dan akhirnya kita sampai pada tahap unconcious dan seperti habis bermain tetris yang tampak dipelupuk mata cuma settingan arial size 11..)

Pulau Sanghiang, kebetulan terletak dekat tempat kita meeting kali ini, yaitu sekitar 10km dari Anyer , Propinsi Banten . Pulau ini, dapat dicapai dengan boat yang bisa kita sewa dengan harga yang lumayan (waktu itu kita sewa 2,5jt PP..yaiyalah PP..siapa juga yang mau berenang baliknya?) dan memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Make a good deal aja with the shipper or fisher which brings you to the island. Dengan luas kurang lebih 780HA, pulau Sanghiang -atau Sangyang -sekarang tidak lagi memiliki pantai karena pasirnya habis dikeruk dan hutan mangrovenya (bakau) habis dibabat. Ini merupakan pengerusakan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang diberi ijin oleh Departemen Kehutanan untuk mengelola Taman Wisata Alam setelah status cagar alam pulau tersebut dicabut. Namun yang terlhat malahan penghancuran terumbu karang (coral reef), hutan bakau (mangrove), laguna dan pengerukan pasir di pinggir pantai yang mengakibatkan pulau ini tidak lagi memiliki pantai yang landai.
Pulau yang terletak di selat Sunda ini dahulu juga merupakan volcanic island, thats why letaknya satu komplek dengan Krakatau yang masih aktif sampai sekarang. Saat ini Pulau Sanghiang mencoba mencari perhatian dengan keindahan dasar lautnya buat yang mau snorkling. Ada beberapa tempat dimana kita masih bisa liat ikan warna warni..
Jangan lupa bawa persediaan makanan dan minum kalo kita berniat ke sini karena ga ada warung..trus kalo rencana PP sebaiknya berangkatnya jangan terlalu siang karena kalau sudah sore ombaknya besar. rugi dong udah nyewa boat mahal-mahal cuma sebentar disana..btw, kalo beruntung along the way kesana kita bisa liat lumba-lumba..and i am the lucky one.

Monday, October 27, 2008

Quilty Trip...




Ini adalah traveling terlucu sepanjang traveling yang pernah gw lakoni..gara - gara kekeuh pengen ke Ujung Genteng setelah disirikin sama foto-foto ini.. Udah curiga dengan meeting point yang ga umum.plus peserta yang bawa koper eliminasi .(dan susu ultra..teteup) , belum lagi nantinya suguhan pemandangan pemotretan calendar sampai tahun 2012..karena udah bayar lumayan akhirnya kita go show juga walaupun udah tau bakalan didera selama kurang lebih 5-6 jam perjalanan.
Gw mau ngaku dosa. Gw feeling quilty banget dengan trip kali ini..meskipun pada awalnya gw salut lah sama si EO yang anak-anak muda banget.First, soal sampah..they’re not prepare something to keep and throw the trash. Sedih banget pas otw ke Jakarta masih keliatan sterefoam bekas lunch kita kemaren berserakan di tengah-tengah hamparan kebon teh. Second soal air minum..meskipun itu merupakan kebutuhan yang secara individual emang harus diprepare sendiri tetapi alangkah baiknya after having meal juga disediakan air minum ya.. Next time mudah-mudahan hal ini lebih diperhatikan terutama soal sampah itu tadi. but thanks anyway buat SB
akhirnya gw cuma mengcaptures yang ga jelas.males pisannnn...lucky me..ditengah ke "bete-bete "an si penyu yang mau bertelur tapi banyak yang motret dan berisik, seperti yang kita lihat semalam, gw ketemu sama rombongan ember bocor yang ternyata juga memendam rasa yang sama terhadap perjalanan ini. jadilah kita bergabung dengan tidak lupa selalu berpegang pada kolerasi antara 'pub' penyu, tiga diva dan susu ultra...
selebihnya tentang BBC dan 3D biar si mbak ini yang posting..

Tuesday, October 14, 2008

The One and Only Gabriel...

http://gabrielwicaksono.multiply.com/

Edge of Losari

akibat cuma punya waktu 2 jam sebelum cek in di Sultan Hasanudin, dengan terpaksa semua dilakukan dalam 1 paket...membeli oleh-oleh, nengok Benteng Rotterdam yang kesohor itu plus melengkapi koleksi narcis di pinggir pantai Losari..pinggir banget..saking minggirnya sampai cuma dapet ini gambarnya. But anyway, Makasar is good even hot ..duh..dimana sih yang ga panas sekarang..