Sunday, November 29, 2009

Artikel Toraja Kebut Semalam di Readers Digest..:D




As I told before about my journey to Toraja selain memang desire destination yang perlu perjuangan keras kesananya (dari sisi kantong dan waktu)..dan inilah hasilnya ..hope this is not the last…:P

Thanks again to BBC yang udah nemenin along that journey dan supportnya , thanks to Baqi yang bukain pintu buat kirim artikel ke RD dan sumbangan fotonya, and of course buat komunitas TWC yang terus kasih support buat kirim artikel kemana2 (mas Teguh, jangan lupa artikel berikutnya bantuin edit ya and bantuin nglolosin tentunya…..hahaha..) and thanks to RD yang udah ngebalikin naskah gw yang pertama and koreksinya karena masih terlalu lebar dan akhirnya mau memuat tulisan gw yang masih masuk katagori “beginner”.
and especially thanks to Hendra atas kerjasamanya dan buat foto2 nya yang ciamik (akhirnya lo bisa lepas ga moto narcis..remember next project, bro..:D)..

*yang paling berjasa tentu si guide om Jhony walaupun gw suka kabur kalo doi lagi nerangin..*

Saturday, November 21, 2009

Drop The Water at Marina Barrage, Singapore




Lets try to forget about shopping while visit Singapore karena di negara yang penuh peraturan dan disiplin itu sekarang ada tempat wajib yang harus dikunjungi. Berwisata ke Marina Barrage kita diajak untuk merenungi pentingnya air dalam kehidupan kita..*jadi feeling quilty banget karena suka sikat gigi sambil keran tetap ngucur*.
Officially opened on Nov 1, 2008, Marina Barrage merupakan proyek bendungan yang berfungsi untuk membantu menahan air laut yang pasang, ketujuh pompa drainase raksasa berkekuatan besarnya mampu melimpahkan air laut ketika pasang.
MB juga berperan serta mengatasi persoalan banjir di beberapa daerah di Singapura yang letaknya lebih rendah seperti di Chinatown dan Geylang, pintu dam nya yang terdiri dari 9 gerbang baja yang dibangun sepanjang 350m dan tinggi 5m dibuka untuk membuang kelebihan air ke laut.
Selain itu MB juga dilengkapi dengan tehnologi sistem solarcell yaitu mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik. Ck.ck..ck.., two tumbs lah buat Singapore.
Selain bendungan, Marina Barrage juga memiliki Sustainable Singapore Gallery atau semacam museum air dimana didalamnya banyak simbol-simbol menarik yang mengangkat tema lingkungan hidup mulai dari pohon organik rekaan, koran-koran bekas, botol plastik daur ulang. Semuanya remind us supaya kita selalu menjaga lingkungan.
Bukan cuma pengetahuan yang kita dapat ketika mengunjungi tempat wisata MB ini. Diatas lahan seluas 10ha ini kita juga dapat berdarmawisata bersama keluarga karena di luar bangunan sendiri banyak spot yang bisa digunakan baik untuk santai-santai, atraksi maupun hanya narcis dengan Singapore Flyer as a background :D..


How to go there?
MB terletak di 260 Marina Way, setiap 15-30 menit ada layanan shuttle bus gratis dari Marina Bay MRT Station ke Marina Barrage. Tidak dipungut bayaran alias gratis untuk masuknya. MB buka mulai pukul 09:00-18:00 pada hari kerja.Pada akhir pekan dan hari libur dibuka lebih panjang mulai pukul 10:00-20:00 . MB tutup pada hari Selasa.

Wednesday, November 11, 2009

Miss Saigon Already...

Sebegitu banyaknya penerbangan yang saya lakukan, baru kali ini saya disuguhi pemandangan spectacular ketika hendak landing di Bandara Internasional Tan Son Nhat, Saigon. Seperti hamparan lautan bintang gemerlapan, kota Ho Chi Min menyambut saya malam itu, sometimes terlihat seperti  sebaran bara api di gurun pasir. Waktu yang di butuhkan mulai dari landing position sampai benar-benar landing cukup lama sehingga seperti sedang city tour dari udara sambil  membayangkan naik "angkot masa depan " yang melayang-layang.  

So, What Should Do in HCMC??
Tour :
Tempat wisata di HCM semua terletak di luar provinsi sehingga membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk menuju ke sananya. Biasanya tur starting in the morning and ended in the afternoon. Suggest untuk siapapun yang ingin mengambil paket tour harganya jauh lebih murah ketika kita go show disini ketimbang booking dari internet. Hindari mengambil City Tur karena city tour dapat kita lakukan sendiri.Even kita harus take a cab/taxi, argonya tidak akan mencekik leher.

Shopping :
Vietnam terkenal dengan barang-barang murahnya. its true. Pasar Ben Thanh yang terkenal sebagai One Stop Shopping memang surganya belanja. Buka hingga pukul 6 sore dan dilanjutkan dengan Pasar Malam yang buka di sebelahnya. Bargaining is a must. Untuk di Ben Than rata-rata mereka memasang harga pas atau fix price. Berbeda dengan di pasar malam, harga masih bisa ditawar hingga 50%nya untuk barang yang sama. trust me. Selain Ben Thanh Market itu sendiri, di area sekitar pasar jgua banyak butik- butik yang menawarkan barang dengan kualitas yang lebih bagus dan harga yang masih reasonable.


Meal:
Its so easy to find something to eat in HCMC karena banyak sekali tempat makan dan rata-rata mereka mengerti untuk tourist dari barat ( dalam artian bukan bule) mereka mengatakan untuk yang halal dan yang tidak halal. Penjual Roti perancis dan Spring Roll banyak bertebaran di sepanjang jalan.  Begitu juga penjual Pho atau makanan khas yang harus di coba. Dan tentu saja Kopi Vietnam yang terkenal strong itu....

Transportasi :
Do Not take other taxi but Vinasun or Mailin Taxi. Vinasun, biasanya menggunakan kijang sebagai armadanya. Untuk becak yang so so slimy itu kayaknya mereka sudah tau dan memanfaatkan untuk daya tarik turis sehingga harga yang di berikan untuk keliling kota agak-agak mahal.

Hotel :
Ya tentu saja pilihlah lokasi hotel di district 1 karena dekat kemana-mana. u can even walk to go here and there

Ho Chi Min City, dulunya bernama Saigon,  merupakan kota terbesar di Vietnam. Dengan jumlah penduduk kurang lebih 8 juta (kata tuor guidenya nih) dan hampir separuhnya mengunakan motor sebagai alat transportasi. Jadi pemandangan kedua yang saya dapat ketika sudah keluar bandara adalah lautan motor.
OK. Gw kualat deh sering ngedumel soal pengendara motor di Jakarta padahal disini makkkk….boro2 mau ngedumel, mau nyebrang aja susahnya setengah mati. Dan antara motor, mobil , sepeda dll pokoknya kayak ga ada aturan deh. Sumpah sport jantung (terutama kalau mau nyebrang) .
Kebanyakan hotel di district 1, yang merupakan turis area,  adalah berbentuk Ruko. Penduduk di HCMC memiliki kebiasaan melakukan aktivitas  di trotoar sehingga  hampir tidak pernah di jumpai tempat sepi belum lagi lalu lalang motor di sepanjang jalan. Baik itu berdagang, sarapan, ngobrol, cuci piring, cuci motor, dll...pokoknya trotoar is the best place deh kayaknya. And beware with cable yang sembarangan banget nyantol di mana-mana.
Yang unik lagi di HCMC rata-rata orang menggunakan masker atau penutup muka, baik itu pengendara motor maupun pejalan kaki. Terutama kaum wanita bahkan mereka memakai sarung tangan dan stocking. Usut punya usut ternyata mereka tidak mau menghitam.pantesan cewek-ceweknya putih semua, cenderung kuning sih. Mmm soal kenapa juga ga ada yang "gemuk" itu yang belum ketahuan rahasianya padahal mereka setiap saat mengkonsumsi makanan "terenak" di dunia alias pork tapi koq bisa tetap langsing *envy*...
I miss Saigon already and also its Crumpler....

Foto - foto bisa di liat di sini..






I left My Heart in Saigon....




Sempat agak- agak hopeless pertama kali menginjakan kaki di sini cos it's hard to find someone who can speak english....but then I felt in love with Saigon...can't hardly wait to come back again...
cek this story.....

Sunday, November 1, 2009

The Harmonism on History of Old Banten




Setelah sekian banyak mengcancel terus jalan bareng mas teguh, akhirnya setelah diiming-imingi just One Day Short Trip dan lokasinya ga jauh dari Jakarta, kita JB juga ke Banten.This is my first trip with komunitas pengelana a.k.a Penulis Pengelana, teman-teman yang mengikuti kelas Travel Writing. Starting udah agak siang langsung ke tujuan pertama Keraton Kaibon..
Keraton Kaibon, dibangun menyusul dihancur-leburkannya Keraton Surosowan oleh colonial Belanda pada awal tahun 1816. Keraton yang dibangun oleh sultan ke -21 kerajaan Banten untuk ibundanya ini, meskipun saat ini dikelilingi pemukiman penduduk yang makin padat namun tetap di jaga sebagai situs cagar budaya. Pintu gerbang atau gapuranya yang berjumlah cukup banyak, masih tersisa agak utuh. Waktu turun dari mobil agak-agak ga tertarik karena hanya sebuah lapangan dengan bekas-bekas bangunan runtuh yang menyembul..tapi ketika sudah berada di dalam ternyata tempat ini recomended buat foto prewed..:D..yang automatically of course tempat narcis...
Kunjungan berikutnya adalah ke Vihara Avalokitesvara. Vihara ini di bangun atas inisiatif Sunan Gunung Jati karena melihat banyaknya perantau yang datang dari cina untuk beribadat. Bagi masyarakat Banten sendiri, sebagai daerah dengan mayoritas masyarakat muslim, bangunan vihara ini tidak hanya sekedar menjadi bangunan bersejarah ataupun tempat beribadat tetapi juga menunjukan keharmonisan yang ada antara umat beragama. Sejarah juga mencatat bahwa pada peristiwa letusan Gunung Krakatau thn 1883 yang meluluhlantakan seluruh wilayah Banten, vihara ini menjadi satu-satunya bangunan yang tetap berdiri kokoh dan menjadi tempat perlindungan bagi penduduk pada saat itu. Karena itulah masyarakat Budha percaya dengan berdoa di sini akan mendapat keselamatan selain letaknya yang jauh dari keramaian kota sehingga suasananya mendukung untuk beribadah secara khusyuk.
Perjalanan dilanjutkan ke makam Belanda..btw sebenernya diriku lupa tempat ini namanya apa, kayaknya bagian dari Benteng Speelwijk, karena saya lebih tertarik pada deretan pepohonan yang besar dan berwarna abu-abu yang berjejer di pinggirannya, meskipun pohon ini mengeluarkan bau dan getah tapi di kepala udah menari-nari tempat ini bagus buat di capture meskipun agak-agak smelly cat...:P
Mengunjungi Masjid Agung Banten Lama seolah kita diajak untuk menyusuri sejarah perkembangan Islam di tanah Jawa. Menara Mesjid ini konon dirancang oleh warga keturunan Tionghoa. Namun ada juga yang mengatakan bahwa ini adalah rancangan pendatang asal Portugis yang kemudian menjadi mualaf. Mesjid ini sangat unik karena memiliki 6 buah pintu yang melambangkan rukun Imam dengan pintu masuk yang sengaja di buat pendek agar umat merunduk ketika memasukinya, sebagai simbol ketundukan manusia kepada penciptanya.Mesjid Agung Banten Lama sering kali di kunjungi oleh para peziarah baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Berkunjung ke Banten Lama selain menelusuri sejarah juga membuat miris seandainya sekarang ini harmonisasi antar agama tetap ada seperti dulu...
Maaf kalau kebanyakan foto narcis secara mostly mas Teguh yang taken this picture..hehehe..


note : rute menuju ke Banten Lama dari jakarta adalah masuk tol jakarta- merak, keluar di serang Timur berbelok ke kanan ke arah kota Serang ada plang tulisannya Banten Lama.(..hadohhh...gini ni akibat tidur aja di jalan.).

Take a Deep Breath on History of Old Banten

Berwisata ke Banten adalah berwisata sejarah. Masjid Agung Banten salah satunya merupakan peninggalan yang tidak lepas dari tradisi masa lalu, di mana dalam sebuah kota Islam terdapat minimal 4 komponen. Pertama, ada istana sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja-raja. Kedua, Masjid Agung sebagai pusat peribadatan. Ketiga, ada alun-alun sebagai pusat kegiatan dan informasi. Keempat, ada pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi. Bangunan masjid yang terletak sekira 10 km sebelah utara Kota Serang ini merupakan peninggalan Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), putera pertama Sunan Gunung Jati. Sebagaimana mesjid tua dan bersejarah lainnya, mesjid ini juga ramai di kunjungi oleh peziarah khususnya menjelang Maulud Nabi.Peninggalan lain yang merupakan daya tarik Banten Lama adalah sisa-sisa kerajaan Banten yang di pertegas dengan Plang "Situs Keraton Kaibon" meskipun sekarang ini hanya tinggal puing- puing dan beberapa bangunan yang sudah tidak bisa lagi di renovasi.
Tidak pernah terbayangkan bahwa dahulu Kawasan Banten ini merupakan pelabuhan yang lebih besar dari Sunda Kelapa. Konon kota Banten hancur ketika terjadi letusan gunung Krakatau pada tahun 1883