Wednesday, May 8, 2013

Postcard from Mentawai

Apart from being the place with some of the best surf in the entire world, Mentawai is also a place to visit for enthusiastic adventurous travelers.  The  Mentawai are a tribe living in the remote rainforest of Siberut, the largest and northernmost of the Mentawai Archipelago about 150 km west of Sumatera, Indonesia.  The People of Mentawai have been living on 4 big islands, Siberut, North Pagai, South Pagai and Sipora.  The people live close to nature and isolated, and are characterized by their strong sense of animist spirituality. They have their own distinct language, culture and religion.




Day 1

Day 2


Day 3
I set off for Mentawai with the usual feeling I get before any of my trips, unexpectedness and a sense of the unknown. I left Padang's Bungus port at night and took the ferry called Ambu-ambu, this does not run every day, and departs from Padang's Bungus port for Mentawai's capital, Tuapejat  in Sipora district, with fares starting at IDR 100.000. The journey by boat takes around 10 hours, so be prepared. There are only a few cabins inside so you have to book unless you want to stand all night long in economy class where there is not even room to sit down. There are no signs of any stop over and the journey seems like eternity. 



Day 4


 Day 5


 Day 6


Day 7
whatever road I travel, it always leads back to you






Wednesday, May 1, 2013

A Fishing Village of Sunda Kelapa ( February 2013)









Sunda Kelapa, Old Harbour Jakarta ( February 2013)


Jakarta tidak hanya menawarkan gemerlap kota metropolitan &  modernasisasi namun juga keindahan masa lalunya. Salah satunya adalah Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi cikal bakal kota Jakarta. Pelabuhan bersejarah ini pada masa kejayaannya adalah merupakan pelabuhan terpenting dan terkenal sejak abad ke – 12 karena posisinya yang strategis sebagai pusat perdaganagn di Asia. 


Sejumlah kapal- kapal asing melakukan transaksi jual beli disini sehingga tidak heran bangsa Eropa berusaha untuk menguasainya. Walaupun beberapa kali pelabuhan ini berganti nama namun pada akhirnya kembali “Sunda Kelapa” digunakan sebagai nama resmi pelabuhan bersejarah ini. 



Pinisi atau kapal layar traditional  merupakan salah satu roda penggerak ekonomi di pelabuhan Sunda Kelapa. Meskipun saat inii jumlah pinisi telah banyak berkurang digantikan oleh kapal besi namun keberadaan pinisi  telah menjadi catatan sejarah bangsa yang tak terlupakan.

Kelangkaan Pinisi salah satunya adalah semakin berkurangnya bahan baku pembuatan terutama kayu yang berkualitas.  Pinisi memilik keseimbangan yang stabil ketika berada di tengah samudera. itulah sebabnya sampai saat ini pinisi masih di pertahankan untuk membawa barang dari daerah ke daerah lain. 

Afternoon Twilight at Mt. Merbabu ( Maret 2013)



Pic taken 13/3/2013 ; 6:20pm


Pic taken 13/3/2013 ; 6:13pm


Pic taken 13/3/2013 ; 6:12pm