Monday, May 23, 2011

Beach Hunter




Seperti yang pernah saya ceritakan dulu mengenai jajaran pantai selatan di Wonosari , kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta ini adalah kelanjutannya. Maksudnya saya baru sempat -setelah penasaran tepatnya - meninjau deretan pantai-pantai lainnya.

Setelah berkendaraan selama 3 jam dari kota Yogya serta mengabaikan untuk mampir di Pantai Baron, Krakal dan Kukup, sampailah ke pantai pertama, Pantai Drini.

Pantai Drini terletak di sebelah timur Pantai Kukup. Letaknya diapit oleh perbukitan. Meskipun hari sudah menjelang siang saya masih sempat melihat kapal nelayan merapat dengan hasil tangkapan ikan yang langsung dijual di pelelangan kecil ( Gbr 1 s/d 11). Walaupun pasir di Pantai Drini masih terlihat putih namun saya yakin bahwa pantai ini sebelum banyak diketahui orang pasti lebih bersih lagi. Saya melihat mulai banyak sampah dipinggir pantai bekas wisatawan yang datang karena pantai ini sekarang sudah mulai ramai dikunjungi terutama pada saat libur. Seorang pemilik warung mengatakan bahwa dulunya belum banyak orang datang ke lokasi ini. Yang lebih mengejutkan lagi waktu saya mengambil gambar ada seorang penduduk yang mulai komersil meminta bayaran mulai dari uang sampai lama-lama turun jadi sebungkus rokok. Sepertinya mereka mulai paham banyak yang mengambil gambar yang nantinya digunakan untuk tujuan komersil tanpa mereka tahu hasilnya apalagi kecipratan..(ya doain aja, pak supaya proyeknya gol jadi mudah-mudahan besok kalau saya kembali kesana saya bisa bagi-bagi rejeki :D).

Pantai berikutnya yang disambangi adalah Pantai Indrayanti. Nama Pantai Indrayanti diambil dari nama pemilik pantai ini. Ya betul ini adalah pantai pribadi. Di awal tahun lalu pantai ini pernah menjadi sengketa karena tidak mengantongi kepemilikan ijin usaha. Seperti yang umum diketahui bahwa bentang wilayah pantai selatan di Gunung Kidul disebut Sultan Ground yaitu tanah milik Sri Sultan Hamengku Buwono dan tidak dapat dimiliki oleh oknum pribadi. Pantai Indrayanti sendiri sudah mepromosikan diri ke berbagai negara melalui jaringan internet. Memasuki gerbang pantai ini memang sudah terasa sekali aura daerah wisatanya yang tertata rapih dan profesional untuk level daerah yang masuk katagori susah didatangi. Deretan gazebo dan usaha resto serta fasilitas olahraga Jet sky disediakan pemilik pantai ini ( Gbr 12 s/d 16). Kelanjutan cerita sengketa pantai ini sungguh saya ga tau karena harus segera buru- buru moving ke next destinasi since mulai terdengar suara-suara 4L4Y dan jejak kaki- kakinya yang mulai bertebaran di atas pasir putih.

Base on info dari seorang tukang parkir di pantai Indrayanti, finally akhirnya kita menemukan pantai yang mudah-mudahan bukan pantai pribadi lagi. (Gbr 17 s/d 43). Untuk menuju lokasi ini jalannya agak- agak ga mulus dan lebarnya cuma muat satu mobil. Nama pantai ini adalah..adaaaa dehh...:D.. beneran kita sendiri ga tahu namanya soalnya tempatnya nyempil dan untuk menuju ke bibir pantai kita harus menuruni bukit. Bayangkan ya, untuk saya tidak menyukai pantai saja merasa betah banget disini. Memandang hamparan samudera luas dari atas bukit tinggi, tanpa ada pendatang, tanpa 4L4Y, cuma penduduk lokal yang sibuk mencari siput, kerang, bulu babi .Trus saya berdoa mudah-mudahan orang ga banyak tau tempat ini. Sayang banget kalau dikotorin dan mengganggu mereka.. *ok. agak egois*

Ini belum selesai. Masih banyak lagi pantai di jajaran kabupaten Gunung Kidul yang menanti untuk disinggahi. Tapi berhubung perjalanan pulang masih 3 jam lagi dan besok harus bangun jam 02.00 pagi buat motret Waisak di Borobudur jadi kita sudahi dulu saja berburu pantai kali ini. Dalam perjalanan pulang masih sempat mampir juga sih di beberapa pantai yang ramai pengunjung karena om - om dari X- Code Film ini kayaknya masih penasaran pengen ngambil gambar ombak pecah dari dekat. Makasih deh, saya totally udah gosong..



17 comments:

Hendra Prasetyo said...

yg ngambil foto ini bukan 4L4Y?

Hendra Prasetyo said...

ahhhh ini keren

Hendra Prasetyo said...

lagi ngumpulin apa?

francesca ken said...

wahahah..kita mah ababil dongg

francesca ken said...

jadi kapan kita kesana *packing*

Hendra Prasetyo said...

lagi ngumpulin apa?

francesca ken said...

kita mah ababil dong *lebih parah*

francesca ken said...

kerang, siput, gitu deh yang kecil- kecil

Johanes Jonaz said...

nice!

francesca ken said...

kasihan, omm..tolong sumbangin lensa yang mumpuni ..cluenya ada angka 600 deh :p

santi panon home said...

suka semuaaaaaaaa foto2 pantainya ken .. :) :)

francesca ken said...

hayuk ahhh...buruan packing..hihihi

Johanes Jonaz said...

aku aja fakir lensa tante.... 200 itu udah bangga.. halah

Yuli Ani said...

should i try this beach?? --wave hunter--

francesca ken said...

hei tante... u already have your own private beach, don't u?...cih ...*envy*

Yuli Ani said...

sepertinya semua diambil dari tempat yg teduh... i know you!

Hellena Maria said...

coba yang nemu ombak kaya gini bokiers..pasti ga bisa stand still kaya bapake ini nih.. hahahha.. yang adaa... Aaaaaaaaaa byur :D