Friday, August 29, 2008

Between Traveling, Photography and Journalistic…..


Belakangan ini banyak kecenderungan orang melakukan perjalanan dengan mendokumentasikan view or apapun yang mereka temui dalam perjalananannya dan kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Kalau dulu camera bukan merupakan alat wajib, sekarang kayaknya belum afdol kalo bepergian dengan tidak membawa camera.. Dulu hasil jepret – jepretnya cuma untuk konsumsi sendiri atau anak cucu kelak, sekarang sambil belajar menulis or mengembangkan bakat menulis biasanya foto –fotonya diposting di online diary atau ngetopnya blogging, trus di komentari dari yang cuma di kasih coment sebaris sampai narasi sepanjang ½ halaman.

Hobby baru mengasyikan yang sayangnya jadi mahal. Soalnya untuk jalan – jalannya dan mendapatkan view ,selain modal kaki kita juga perlu modal ketebalan dompet.. ditambah sekarang berjamurnya camera digital dari yang sederhana sampai harganya sekelas rumah tipe RSS.. seneng deh lagi kalo baca catatan perjalanan yang emang dia mencatat karena terkait dengan hobby travellingnya ditambah hasil jepretannya yang keren..(meskipun sekarang ada tehnologi mere-touch hasil foto..hehehe..).

Travel, yang dalam bahasa Uncle Sam berarti perjalanan.. kalo dulu sich saya bilangnya “jalan-jalan” . sebenernya yang namanya jalan – jalan khan tidak harus ke suatu negara yang termasuk punya Tujuh Keajaiban Dunia ( eh sekarang dah nambah deh kayaknya)…or ke suatu pulau yang penuh dewa (maksudnya Bali bo…khan disebut pulau Dewata!)..

Perjalanan pertama saya alone adalah waktu SMA kelas 1..itu pertamakalinya saya dikasih ijin pergi sendiri, by train, dan semenjak itu sampai sekarang kereta adalah kendaraan favorit saya. Saya paling suka bepergian sendiri naik kereta bermodalkan walkman trus agak naik derajat bawa discman dan sekarang udah mampu beli ipod…ga lupa juga bacaan karena saya hampir selalu addict sama bacaan all the time.

Setelah perjalanan pertama itu saya mulai ketagihan travelling. Bedanya saya lebih suka bepergian ke daerah – daerah kecil yang jarang dikunjungi orang. Karena kalo mau ke daerah pelosok pasti melewati ibukota propinsi or minimal kabupaten deh…tapi kalo pergi ke ibukota belum tentu sempet/mau ke kota kecamatan yang terpencil. Padahal kadang – kadang malah banyak sesuatu yang jarang bahkan belum pernah kita temui di kota besar yang bisa dijadikan “shot” yang ok..meskipun nanti kebanyakan narasinya agak sedikit miris.

Saya tidak piawai dalam ketiganya. Memotret standar, jalan – jalan juga kalau ada kesempatan (apalagi yang gratis), dan menulis by moody alias angin – anginan. Tapi saya menyukai tiga kegiatan yang dikemas dalam 1 paket tersebut..Meskipun dari beberapa perjalanan saya ada yang cuma jalan saja tanpa ada bukti otentik berupa gambar , maupun gambar tanpa saya bisa bercerita…

Ini adalah “the secret” of me yang secara tidak sadar terjadi dan tertarik dalam kehidupan saya kemudian..

No comments: