Sunday, January 4, 2009

Exploring Javanesse Culture at Tembi

Rumah Budaya Tembi (RBT) yang mulai buka tahun 2000 memang sarat dengan kegiatan kebudayaan. Selain kegiatan budaya, RBT menjadi semacam tempat untuk belajar kebudayaan Jawa.  Pada sisi bangunan berhadapan dengan jalan raya terdapat pendopo , yaitu bangunan khas jawa atau yang bisa disebut joglo,  dimana terdapat seperangkat gamelan yang biasa digunakan untuk mengiringi pertunjukan sendratari maupun konser gamelan itu sendiri.

Mulai melewati pendopo sebagai gerbang penghantar RBT,  sebelah kanan-kiri terdapat bangunan yang disebut gandok kiwo dan gandok tengen. Di sisi barat terdapat bangunan gallery seluas 33 x 4 meter yang telah beberapa kali  biasa digunakan untuk pameran seni. Sementara pada sayap kiri terdapat 2 bangunan yang didalamnya terdapat semacam "museum" yang menyimpan berbagai benda berharga dari masa lalu. Sejumlah koleksi yang dimiliki Museum Tembi antara lain peralatan tradisonal baik berupa senjata, peralatan dapur, pertanian dan lain sebagainya. Selain itu di tempat ini juga terdapat foto dokumentasi siklus hidup masyarakat Jawa  yakni dari  mitoni, tedhak siten, tetakan,supitan,manten,hingga kematian. Foto dokumentasi video pertunjukkan seni tradisional masyarakat Jawa seperti wayang, kethoprak, campursari, gejog lesung, tari, ndolalak, keroncong juga ada. Tidak ketinggalan berbagai jenis senjata tradisional seperti keris, cundrik, tombak, dan pedang. Koleksi lain adalah  seperangkat gamelan selendro pelog dari perunggu dan sekotak wayang kulit; buku-buku dan naskah jawa

RBT juga dilengkapi dengan fasilitas penginapan dengan konsep Rumah pedesaan yang tertata rapi. Terdiri dari 5 rumah Jawa Tengah, 1 Jawa Barat, dan 1 rumah dengan desain arsitektur baru yang mengambil dasar rumah limasan. Rumah-rumah itu pun diberi nama daerah sesuai family history si empunya, misalnya Adikarto, Wuryantoro, Badegan, Polaman, Ngadirodjo, Morangan, dan Gandjuran.

Rumah Budaya Tembi, diresmikan 21 Oktober 1999  bersamaan dengan launching Ensiklopedi Kebudayaan Jawa. Di dirikan atas inisiatif P. Swantoro dengan pengelolaan di bawah Yayasan Kebudayaan Jawa. Berdirinya Museum Tembi juga tidak  tidak terlepas dari keberadaan Lembaga Studi Asia Bidang Kajian Jawa yang pada 1994 berkantor di Jl. M.T. Haryono 40, Surakarta. Pada 6 September 1995 lembaga ini pindah ke Dusun Tembi. Inilah yang menjadi cikal bakal Rumah Budaya Tembi..(dari berbagai sumber)

Rumah Budaya Tembi buka setiap  Senin – Jumat  pukul  09.00 - 16.00 WIB. Terletak  di Jalan Parangtritis Km. 8,4 Dusun Tembi,Timbulharjo, Sewon, Bantul. Transportasi menuju ke sini apabila tidak memiliki kendaraan pribadi dapat menggunakan Taxi berargo sekitar 40rb – 60rb dari pusat kota.





3 comments:

Yuli Ani said...

kalo mau gampang hubungi http://www.eosindo.net/ atau hubungi saya...heheheheheee....

francesca ken said...

ya..ini supir taxinya...

yeany emilia said...

oooh... mbantul toh... terjawab sudah..