Tuesday, August 12, 2014

Born To Be Wild @ Tanjung Puting, Borneo


(For GetAway! Magazine August'14 Issue)





Bosan liburan dengan menginap di kamar hotel? Cobalah anda terbang ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dan sesampainya di kota Kumai sewalah klotok atau perahu local yang banyak bersandar di pelabuhan. Berlayarlah menyusuri sungai Sekonyer menuju Tanjung Puting.
Tanjung Puting atau yang lebih dikenal dengan Taman National Tanjung Puting merupakan tempat penelitian dan perlindungan khususnya bagi orangutan (Pongo pygmaeus) dan Bekantan (Nasalis larvatus). Pada masa pemerintahan Belanda area ini awalnya adalah merupakan cagar alam dan suaka margastwa dengan luas 305.000 ha yang selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Kehutanan di tahun 1984 menjadi Taman Nasional dan luasnya menjadi 415.040ha. Taman National ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai paru-paru dunia dan merupakan konservasi yang penting untuk melindungi binatang langka.

Untuk mencapai Taman Nasional Tanjung Puting, angkutan yang umum digunakan adalah ‘klotok’. Sebuah perahu tradisional bermotor berukuran sekitar 3m x 12m dan  terdiri dari dua geladak.  Geladak atas di fungsikan sebagai geladak utama yang dihuni penumpang atau wisatawan. Merupakan kabin terbuka yang disiang hari merupakan tempat bersantai menikmati perjalanan sepanjang sungai Sekonyer dan dimalam hari berubah fungsi menjadi ruang tidur terbuka diselubungi kelambu dan beratapkan langit . Geladak dasar digunakan oleh kapten, awak klotok, juru masak dan pemandu. Sedangkan geladak utama (atas) dihuni oleh penumpang atau wisatawan.  Seluruh kegiatan seperti makan, mandi , tidur semua dilakukan di atas Klotok yang selama dua hari menjadi rumah bagi kami.


 





Klotok yang kami sewa bertolak dari dermaga Kumai membelah Sungai Sekonyer, yang merupakan gerbang ke Taman Nasional Tanjung Puting. Sungai Sekonyer merupakan pemisah antara zona hutan penyangga di sebelah kiri dengan hutan bagian taman nasional.
Menikmati sungai Sekonyer diatas klotok yang melaju perlahan anda akan mengalami sebuah petualangan yang berbeda tentunya. Kumpulan Kera ekor panjang bergelantungan dipepohonan dan saling memandang ke arah kita, burung-burung yang beterbangan bebas di alamnya, dan bahkan jika beruntung satu dua ekor buaya akan terlihat sedang berjemur di pinggir sungai.
Lalu kapan bertemu dengan orangutan? Ada tiga camp tempat melihat orangutan yaitu Tanjung Harapan, Pondok Tanggui dan Camp Leaky. Pada jam-jam tertentu orangutan itu akan di beri makan atau yang disebut feeding time. Seorang ranger akan datang membawakan makanan berupa buah-buahan dan susu dan meletakannya di sebuah platform feeding dan kemudian memanggil orangutan. Jangan kaget kalau tiba-tiba muncul orangutan bergelayutan dari atas kepala kita.
Yang paling penting untuk dicatat dalam kunjungan kesini adalah ketika sedang tidak musim buah. Orangutan akan lebih sulit dijumpai pada saat ini karena mereka akan lebih menyukai tinggal jauh didalam hutan dengan mengkonsumsi buah-buahan yang tumbuh liar.

Selain difungsikan sebagai tempat feeding, Camp-camp tersebut juga merupakan merupakan tempat merehabilitasi orangutan sebelum mereka dilepas ke alam liar. Contohnya Camp Leakey yang berada paling jauh, rehabilitasi yang sudah ada sejak tahun 1971 dan didirikan oleh Dr. Birute Galdikas ini dikhususkan untuk orangutan yang masih sangat liar dari mereka bayi hingga usia 3 tahun.
Banyak yang bisa di pelajari ketika berkunjung ke Taman Nasional Tanjung Puting.  Tentang riwayat orangutan, cara hidup dan perilaku hewan primata yang DNA nya hampir sama dengan manusia ini termasuk jenis makanan yang mereka konsums hingga teguran yang mengingatkan kita akan kepunahan mereka akibat adanya pembalakan hutan liar yang susah di cegah dan kolerasinya dengan kebutuhan manusia akan kayu dan yang sekarang marak terjadi adalah perubahan hutan alami menjadi lahan penanaman kelapa sawit. 



Dalam gelap dan sunyinya hutan borneo yang menjadi paru-paru dunia ini, perahu di tambatkan di pinggir sungai. Berhias bintang dan cahaya ribuan kunang-kunang, inilah satu-satunya homestay yang tidak punya pesaing. Belum lagi keesokan paginya anda akan di bangunkan oleh alarm berupa suara burung-burung dan jeritan keluarga bekantan sebagai morning greetings.
Tunggu apa lagi? Just Go Pack selagi masih bisa melihat orangutan hidup bebas di alamnya!


INFO

·        Transportasi & Akomodasi
Jakarta – Pangkalan Bun : Trigana Air http://www.trigana-air.com/
                                                   Kalstar http://www.kalstaronline.com
Harga tiket mulai dari 600rb-an oneway

Sewa Klotok , penjemputan bandara & penginapan hubungi  Pak Majid 085248590487

Rimba Ecolodge http://rimbaecolodge.com/      

·         River Cruise bisa dilakukan per paket mulai dari 1 hari hingga 4 hari.
                               

Tips
 T
TIPS :

  • Sebaiknya dilakukan berkelompok untuk lebih menghemat biaya sewa boat
  • Jangan lupa membawa obat anti nyamuk, tissue basah dan jaket tertama bagi yang ingin bermalam disepanjang sungai.
  • Sepatu hiking atau sandal gunung yang nyaman
  • Obat-obatan dan keperluan pribadi lainnya  karena hampir ¾ perjalanan adalah menyusuri sungai
  • Disarankan tidak perlu membawa terlalu banyak gadget, selain koneksi yang tidak begitu bagus pasokan listrik juga perlu penghematan atau bahkan mungin sama sekali tidak ada.
  • Bawalah snack karena di kapal hanya menyediakan main course dan coffe break.


No comments: