Monday, November 11, 2013

Bunaken - Teersheet

(For Sriwijaya InFlight Magazine, Nov'13)






"Kalo so di Manado nyanda afdol kalau ga ke Bunaken" perkataan ini paling sering diungkapkan begitu kita menginjak kota Menado. Tentu saja saya setuju dengan ungkapan  tersebut. Itulah mengapa saya begitu excited ingin segera menyeberang ke pulau yang sudah tersohor sebagai salah satu spot menyelam terbaik di dunia. Ini kali kedua saya berkunjung ke Menado. Menyusuri sepanjang jalan Boulevard yang sebelumnya masih sebagai kawasan reklamasi pantai saya sedikit terkejut melihat daerah itu  sekarang telah berkembang pesat menjadi kawasan bisnis dan sangat ramai,  Pusat -pusat perbelanjaan, hotel dan restoran berjejer disepanjang jalan.




Dari kota Manado sendiri kita harus menyeberang dengan menggunakan kapal, baik itu kapal umum maupun menyewa. Ada dua pilihan tempat persewaan kapal yakni pasar Bersehati dan Marina. Dari Pasar Bersehati tarifnya sekitar Rp. 300 ribu - Rp 400 ribu sedangkan jika dari Marina tarif yang berlaku lebih mahal sekitar Rp.600ribu - Rp 800 ribu. Cara yang ekonomis tentu saja bergabung dengan wisatawan lain dengan menumpang kapal traditional bertarif Rp. 50.000  namun kita harus menunggu sampai kapal benar-benar penuh. Mau lebih murah lagi? datang saja ke sisi utara pasar Menado atau biasa disebut pasar 45.  Setiap hari, kecuali Minggu, sekitar jam 2 - 3 sore ada transportasi umum menuju Bunaken. Untuk wisatawan dikenakan tarif sebesar Rp. 25ribu sementara penduduk lokal hanya membayar Rp.10.000. Harap diperhitungkan waktu menyeberang ke Bunaken ataupun sebaliknya. Dari Menado ke Bunaken kapal akan berangkat sekitar pukul 2 siang  dan kembali ke Menado keesokan harinnya sekitar pukul  10 pagi dan kapal umum tidak beroperasi pada hari Minggu. 




Kurang lebih 45 menit menyeberang saya  sudah melihat kejernihan air ketika kapal yang membawa saya akan berlabuh di dermaga Pulau Bunaken tepatnya di pantai Liang . Pantai Liang merupakan tujuan utama wisatawan berlabuh di  Bunaken. Barisan kapal berderet di sepanjang dermaga dan beberapa perahu memiliki bottom glass sehingga kita bisa menikmati keindahan bawah laut tanpa harus terjun ke laut. Sebuah Gapura berwarna biru menyolok bertulisan "Bunaken" tampak menjadi objek menarik bagi wisatawan untuk mengambil gambar. Di pintu masuk tertera harga tiket masuk yaitu Rp. 50.000 untuk wisatawan asing dan Rp. 2.500 untuk wisatawan lokal dan 1000 bagi pelajar. Beberapa wisatawan terlihat duduk-duduk bersantai di pinggir pantai yang rindang namun jangan berharap kita akan menemui pasir putih disini. Keistimewaan wisata Bunaken adalah menikmati keindahan  bawah laut. sehingga tidak heran, selain kios- kios cindera mata dan restoran yang berjejer, banyak sekali kios-kios yang menyewakan peralatan selam ataupun snorkeling.  Snorkel, fin, wetsuit, mask dan tabung-tabung peralatan selam berjejer rapi.





Taman Laut Bunaken pada awalnya bukan tempat terkenal hingga tahun 1974 ketika sebuah klub penyelam yang melakukan expedisi ke berbagai lokasi penyelaman di Indonesia menemukan taman laut yang indah ini. Kawasan ini resmi di buka sebagai konservasi kurang lebih 20 tahun kemudian dengan memberdayakan penduduk lokal dalam pengelolaan sektor pariwisata setempat termasuk didalamnya menyediakan akomodasi dan fasiltas pendukungnya. Secara keseluruhan Taman National Laut Bunaken yang terletak di Teluk Menado ini memiliki lima pulau yang berada di dalamnya yaitu Pulau Menado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage dan Pulau Nain.

Menyelam adalah merupakan cara terbaik apabila kita ingin menikmati keindahan bawah laut Bunaken. Setelah melakukan survey tempat penyewaan alat selam yang banyak terdapat disekitar pantai, akhirnya saya kembali berada di atas kapal yang akan membawa ke titik selam,. Bersama beberapa orang dalam rombongan tersebut, setiap dua orang mendapat 1  dive master kecuali untuk mereka yang tidak memiliki lisence atau belum pernah menyelam  sama sekali khusus didampingi 1 orang dive master. Total biaya yang dikeluarkan untuk menyelam memang cukup mahal. 1 kali menyelam ditambah sewa alat termasuk boat berkisar dari harga 300 - 450 ribu rupiah. Harga tersebut akan lebih mahal lagi apabila kita didampingi satu orang dive master.
Tidak bisa menyelam? tidak usah khawatir, kita bisa melakukan aktivitas lain seperti snorkeling, menyusuri teluk ketika air surut, menikmati kuliner di pinggir pantai dan bahkan bisa ikut memancing bersama nelayan lokal di luar area pulau Bunaken. Untuk meyewa peralatan snorkling sendiri harganya berkisar dari 100.000 - 150.000 rupiah dan itu  sudah cukup memberi kepuasan karena dengan kejernihan air di perairan dangkal sekalipun kita masih bisa menikmati keindahan taman bawah laut ini. cara lain yang lebih mudah untuk menikmati setiap relung bawah laut Bunaken adalah dengan menumpang 'kapal selam 'Sub-Sea yang memiliki dinding kaca di sebelah kanan dan kiri kapal .Biaya sewanya lumayan mahal sekitar 350.000 ribu.

Tips :

  • waktu terbaik mengunjungi Bunaken adalah bulan Mei dan Agustus. Air laut sangat jernih dan hangat sehingga bisa melakukan penyelaman secara maksimal
  • lebih baik pergi berombongan untuk menghemat biaya. Membawa uang cash sangat disarankan karena kebanyakan transaksi dilakukan secara cash dan tidak ada mesin tarik tunai ( atm)
  • Wisata ke Bunaken dapat dilakukan dalam 1 hari saja apabila kita menyewa kapal. Dan tidak perlu membawa peralatan 

No comments: